Keindahan Hati Seorang Ibu
Sayangilah Ibu kami ya Allah.....
-
Ada sebuah cerita kasih, pada suatu hari seorang Pemuda sebut saja
namanya Si Toyyib tidur lalu bermimpi. Dalam mimpinya, seolah-olah
setiap orang bisa melihat bentuk hati di dada orang lain termasuk
hatinya sendiri. Sekilas, ia sangat mengagumi dan terheran-heran dengan
suasana ini. Lalu, Si Toyyib itu mengalihkan pandangan ke dadanya
sendiri, ia sangat bangga ketika melihat hatinya berbentuk merah jambu
utuh dan berkilauan. “Hati yang sempurna” katanya, “Tak bercacat dan
tak bernoda”.Lalu ia melangkahkan kakinya keluar. Ia mulai mengamati
hati orang-orang di sekitarnya. Ada yang terpancar indah seperti
miliknya, ada yang terdapat luka, ada yang besar, ada yang kecil, dan
sebagainya. “Wow, luar biasa…” katanya lagi. Si Toyyib makin yakin
bahwa hatinyalah yang paling sempurna karena ia tidak melihat ada hati
yang lebih indah dari miliknya.
- Pandangan
si Toyyib terpaku saat melihat seorang wanita tua yang menggunakan
penutup kepala. Wanita tua itu hampir tidak kelihatan wajahnya. Wanita
tua itu berhati sangat besar tetapi tak berbentuk. Toyyib pun heran
kenapa banyak sekali lubang yang ternganga di hati orang itu. Ia
berjalan mendekat ke arah si wanita tua dan bertanya kepadanya.
- “Kenapa
hatimu seperti itu? kenapa tidak berbentuk sempurna dan indah seperti
milik saya?” Katanya setengah pamer. Jawab wanita itu, “Mungkin
karena kamu masih terlalu muda dan belum begitu memahami dunia.”
- Wanita
tua melanjutkan, “Setiap saya mencintai seseorang, aku mencongkel
hati ini dan kuberikan padanya. Begitu pula jika saya menolong orang,
selalu ada serpihan hati yang kubagi pada orang itu. Dulu, saat saya
masih muda dan bergaul dengan banyak sahabat, hati saya teriris-iris
karena harus kubagi pada banyak sekali teman. Saat saya mulai menikah
dan punya anak, hati saya hampir habis tersayat-sayat untuk memahami
suami dan mengasuh anak.”
- “Tetapi, ada suatu
saat di mana orang-orang juga mulai membagi hati pada saya. Mereka juga
belajar mengiris hatinya untuk menutup setiap luka di hati saya
hingga bertumpuk-tumpuk, itulah sebabnya kenapa hati saya beberapa
kali lipat lebih besar dari hatimu, sekalipun tidak berbentuk lagi.
Memang, tidak semuanya mau berbuat demikian, itulah sebabnya kenapa
masih banyak sekali lubang menganga di hati ini. Sekarang, hati siapa
yang lebih indah? hatiku atau hatimu?”
- Si
Toyyib tertegun untuk sekian lama. Ia mulai menyadari bahwa hati
wanita tua itu jauh lebih sempurna dari hatinya. Luka, cacat, dan
banyaknya tambalan di hati wanita itu justru menjadikannya lebih indah
dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah berbicara
tentang cinta dan ketulusan di kehidupan yang dijalaninya. Sejenak, si
Toyyib mulai mengamati wajah wanita tua. Ia terperanjat ketika wanita
tua itu ternyata ibunya sendiri.SubhanAllah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar