"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya.." [QS. An-Nur (24):31]
بسم الله الرحمن الرحيم
"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku
tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa
terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa
dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab
kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu
mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau
aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang
perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias
peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku
ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi
perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang
baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai
remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun
setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku
mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia
semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki
yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang
suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak
mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini
telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan
denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku
kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku
merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas
dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku
beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala
Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu.
Aku
tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada
gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku
bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir
pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak
perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga
harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan
seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang
mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya
kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan
menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan
tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu
jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak
untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah
Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan
memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan
aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan
meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu
rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan
kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari
lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam
airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah
kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai
Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi
daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita
kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan
dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan
muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah.
Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.
Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..
Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian..
semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.
Semoga bermanfaat...
Prinsip ABC
A mbil yang baik
B uang yang buruk
C iptakan yang baru